Subscribe:

Wednesday, August 10, 2005

Cinta & Waktu

Tersebutlah, di suatu pulau kecil, tinggallah berbagai macam benda-bendaabstrak. Ada Cinta, Kesedihan, Kekayaan, Kegembiraan dan sebagainya.Mereka hidup berdampingan dengan baik. Namun, suatu ketika, datang badaimenghempas dan air laut tiba-tiba naik dan akan menenggelamkan pulau itu.Semua penghuni pulau cepat-cepat berusaha menyelamatkan diri.

Cinta sangat kebingungan sebab ia tidak dapat berenang dan tidakmempunyai perahu. Ia berdiri di tepi pantai mencoba mencari pertolongan.Sementara itu air makin naik membasahi kaki Cinta.

Tak lama Cinta melihat Kekayaan sedang mengayuh perahu. "Kekayaan !Kekayaan ! Tolong aku !" teriak Cinta."Aduh ! Maaf Cinta !" kata Kekayaan,"Perahuku telah penuh dengan hartabendaku. Aku tidak dapat membawamu serta, nanti perahu ini tenggelam.Lagipula tak ada tempat lagi bagimu di perahu ini."

Lalu Kekayaan cepat-cepat mengayuh perahunya pergi. Cinta sedih sekali,namun kemudian dilihatnya Kegembiraan lewat dengan perahunya."Kegembiraan! Tolong aku!", teriak Cinta. Namun Kegembiraan terlalugembira karena ia menemukan perahu sehingga ia tak mendengar teriakanCinta.

Air makin tinggi membasahi Cinta sampai ke pinggang. la kian panik. Taklama lewatlah Kecantikan. "Kecantikan! Bawalah aku bersamamu!", teriakCinta.

"Wah, Cinta, kamu basah dan kotor. Aku tak bisa membawamu ikut. Nanti kamumengotori perahuku yang indah ini," sahut Kecantikan.

Cinta sedih sekali mendengarnya. la mulai menangis terisak-isak. Saat itulewatlah Kesedihan. "Oh, Kesedihan, bawalah aku bersamamu," kata Cinta.

"Maaf, Cinta. Aku sedang sedih dan aku ingin sendirian saja..." kataKesedihan sambil terus mengayuh perahunya.

Cinta putus asa. la merasakan air makin naik dan akan menenggelamkannya.Pada saat kritis itulah tiba-tiba terdengar suara, "Cinta! Mari cepat naik ke perahuku!"

Cinta menoleh ke arah suara itu dan melihat seorang tua denganperahunya. Cepat-cepat Cinta naik ke perahu itu, tepat sebelum airmenenggelamkannya. Di pulau terdekat, orang tua itu menurunkan Cinta dansegera pergi lagi. Pada saat itu barulah Cinta sadar bahwa ia sama sekalitidak mengetahui siapa orang tua yang menyelamatkannya itu. Cinta segeramenanyakannya kepada seorang penduduk tua di pulau itu, siapa sebenarnyalelaki tua tadi.

"Oh, orang tua tadi? Dia adalah Waktu." kata orang itu.

"Tapi, mengapa ia menyelamatkanku? Aku tak mengenalnya. Bahkanteman-teman yang mengenalku pun enggan menolongku" tanya Cinta heran..

'Sebab," kata orang itu,
"hanya Waktu-Iah yang tahu berapa nilai sesungguhnya dari Cinta itu"

1 komentar:

  1. nice blog sist, klo ingin menghilangkan bekas luka mampir - mampir ya kesini penghilang bekas luka lama

    ReplyDelete